Single : Menjual “JOMBLO” demi Box Office Indonesia.



Soraya Intertance Film kembali dengan produksi film akhir tahunnya. Setelah sukses dengan beberapa film akhir tahun sebelum-sebelumnya seperti 5 cm, Tenggelamnya Kapal Van Derwick dan Supernova. Di penghujung tahun ini kembali dengan filmnya yang berjudul “Single” yang disutradarai oleh Raditya Dika.
Untuk kesekian kalinya Raditya Dika kembali dengan filmnya yang bercerita tentang seorang  yang ingin mempunyai kekasih (Jomblo). Film Single sendiri bercerita tentang seorang pemuda naïf dan jomblo forever yang bernama Ebi (Raditya Dika) yang ingin mempunyai kekasih agar nantinya dapat dikenalkan kepada ibunya dalam pesta perkawinan adiknya yang bernama Alva (Frederik Alexander). Lewat bantuan kedua temanya yaitu wawan (Panji Pragiwaksono) dan Victor (Babe Cabita), Ebi berusaha mencari kekasih yang di idamkan tapi selalu gagal. Sampai saatnya tiba Ebi bertemu dengan Angel (Annisa Rawles). Ketika Ebi mengejar cinta Angel ternyata ada Joe (Chandra Liow) “abang-abangan” yang juga suka dan mengejar cinta Angel juga. Lalu bagimanakah nasib Ebi selanjutnya, akankah ia kembali mendaptakan penolakan atau dapat melepas status singlenya ? 
Butuh perjuangan 2 hari untuk dapat tiket ini, ya seperti tipikal-tipikal film Radit sebelumnya selalu ramai dengan antrian penonton
 
Sepanjang film ini, kita akan banyak disuguhi kekocakan-kocakan tingkah laku dari cast film single ini sendiri. Durasi 125 menit seketika begitu terasa singkat, sebagai penonton kita di buat tertawa serta terbuai keindahan gambar atau sinematografi dalam film ini. Dari segi penceritaan sendiri Raditya Dika belum move on dari seputar Jomblo dan pencarian jati diri seperti film-film Dika sebelumnya. Seperti biasa dalam film ini Raditya Dika disini tidak hanya sebagai sutradara tetapi juga penulis dan pemain. Untuk urusan pemain Raditya Dika bermain dengan baik begitu juga dengan Babe Cabita dan Panji yang sepanjang film mengocok perut lewat tingkah laku serta chemistry sebagai sahabat. Sedangkan untuk Chandra Liow di debut pertamanya bermain film ini sendiri agak terlihat dipaksakan tapi secara keseluruhan dapat dinikmati. Peran Annisa Rawles sendiri juga terbilang aman yang sepintas jika perhatikan ini mirip Raline Syah. Acungan jempol juga diberikan kepada pengisi Sountrack dalam film ini. Lagu semetara sendiri yang dinyanyikan oleh Geisha begitu mengena dan nempel dikuping sampai film ini selesai. Apalagi moment ketika Ebi menyayikan lagu ini di dalam mobilnya terasa sekali pesan dalam lagu itu sampai pada kita yang mendengar. Sejauh ini sebagai penikmat film karya Raditya Dika film Single ini sendiri dinilai film yang dibuat cukup menawan dan megah dari film-filmnya sebelumnya. Banyak spot spot keindahan pulau Bali yang tergambar sangat indah serta beberapa moment adegan yang sukses membuat pecah penonton bioskop tertawa seperti adegan meledaknya mobil Ebi.  Untuk urusan promosi film ini sendiri juga dibuat secara besar-besaran wara wiri bermunculan di iklan televise juga di berabagi papan reklame dimana mana. Hal ini tidak mengherankan mengingat rumah produksi Soraya Film berada dibelakangnya untuk pembuatan film single tersendiri
Overall, film single membuktikan bahwa raditya dika naik ke level lebih tinggi ketika ia menjadi sutradara, penulis maupun sebagai pemain film itu sendiri. Single meroket sebagai salah satu film libur akhir tahun yang tidak hanya membawa kesan yang hangat di hati penonton tapi juga meroket sebagi jawara film box office Indonesia.

0 komentar:

Negri Van Oranje : Touring ke Negara Belanda dalam Layar Lebar



Seakan menjadi sebuah tradisi, rumah produksi besar film Indonesia meluncurkan film unggulan-unggalannya di setiap penghujung tahun. Seperti yang terjadi di penghujung tahun 2015 ini. Setidaknya ada lima film siap bersaing untuk merebut hati penonton untuk merebut  jajaran box office Indonesia di antaranya adalah film Negeri Van Oranje (Falcon Picture), Bulan Terbelah di Langit Amerkia (Maxima Picture), Single (Soraya Intertance Film), Ngenest (Starvision) dan Sunshine Become You (Hitzmaker Studio & E-motion Picture).
Film Negeri Van Oranje menjadi salah satu film yang patut dinanti ini menceritakan tentang persahabatan lima orang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Negri Belanda. Kelima orang sahabat tersebut adalah Wicak (Abimana Aryasatya), Geri (Chicco Jerikho), Lintang (Tatjana Sapihira), Daus (Ge Pamungkas) dan Banjar (Arifin Putra).  Kebersamaan mereka sebagai sahabat mulai tumbuh menjadi lebih menjadi seorang sahabat yaitu tumbuhnya cinta di antara mereka. Hingga saatnya tiba Lintang akan menikah dengan salah satu orang di antara mereka. 

Menonton di hari pertama diputar di layar lebar seluruh bangku full penonton, alhasil duduk dikursi bioskop bagian depan

Menyaksikan film Negeri Van Oranje ini seakan kita sedang diajak untuk mengenal lebih dekat dengan negara Belanda secara langsung. Berbagai kota di Belanda seperti Leiden Utrecht, Rotterdam, Wageningen, Den Haag serta Praha menjadi latar setting tempat dalam pengambilan film ini. Pemilihan tone warna yang cerah dalam pengambilan gambar dapat memanjakan mata penonton selama film berlangsung. Untuk usuran cast pemain film ini merupakan pemain dengan nama-nama besar dalam perfilman Indonesia. Seperti halnya Chicco sekali lagi ia membuktikan bahwasanya ia aktor film yang serba bisa, begitu juga Arifin Putra bermain aman dalam film ini.  Sedangkan Tatjana Saphira bermain cantik dalam film ini entah dalam acting ataupun penampilan fisik begitu mempesona dan cantik di dalam berbagai moment baik saat ia mabuk ataupun bangun dari tidur. Peran Abimana disini entah mengapa saya masih melihatnya sebagai Rangga dalam Film 99 Cahaya di Langit Eropa & Bulan Terbelah di Langit Amerika. Tak ketinggalan Ge Pamungkas yang akhir-akhir ini menjadi banyak perbincangan karena berhasil memancing tawa penonton selama film berlangsung. Hal yang menarik perhatian lainnya juga dari segi penggunaan wardrobe fashion di film ini masing-masing pemain memiliki penampilan yang berkarakter sehingga menunjang acting dari pemainnya. Di sisi lain untuk urusan cerita, film ini serasa berjalan apa adanya dalam artian agak terasa datar tanpa adanya konflik yang membuat penonton ikut dalam bersimpatik di dalamnya. Dalam film ini sibuk memperkenalkan masing-masing tokoh secara satu persatu serta kurang focus dari penceritaan. Namun kekurngan dari segi penceritaan tersebut tertutupi dengan acting pemainnya serta keindaahn Negara Belanda itu sendiri sehingga membuat penonton nyaman untuk menyaksikan sampai berakhirnya film. Durasi film yang kurang lebih 100 menit ini akan membawa kita sejenak untuk touring mengenal lebih dalam berbagai sudut Negara Belanda dalam layar lebar. And then, film ini juga cocok untuk penonton kalangan mahasiswa yang mempunyai keinginan belajar di Belanda karena di kenalkan beberapa kampus besar di sana.



1 komentar:

Diklatama CBP IPNU dan KPP IPPNU di Gelar PAC Kec. Bobotsari



      PURBALINGGA- Sebanyak 127 orang peserta telah mengkuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Korps Pelajar Putri (KPP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kecamatan Bobotsari. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 25 sampai dengan 27 desember 2015 di Desa Karang Malang, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. Acara yang digagas oleh Pimpinan Anak Cabang IPNU & IPPNU Kecamatan Bobotsari ini mengusung tema “ One Heart One Soul and One Purpose to IPNU & IPPNU”
  Ketua Umum PAC IPNU Kec. Bobotsari Muhamad Sidik mengatakan bahwasanya tujuan terselenggaranya acara ini mengenalkan tentang IPNU dan IPPNU yang nantinya dapat menciptakan bibit kader-kader yang mempunyai kredibilitas yang baik dan loyalitas tinggi terhadap organisasi IPNU dan IPPNU. 
       Berbagai rangkaian acara terpaparkan dalam kegiatan tersebut diantaranya materi tentang ke-NU-an, ke-IPNU dan ke-IPPNU-an, ke-CBP-KPP-an, PBB, P3K, wawasan kebangsaan dan lain-lain. Dimana dalam pemberian materinya didukung oleh pemateri-pemateri yang ahli dibidangya seperti Pimpinan Cabang IPNU - IPPNU Kab. Purbalingga, Praktisi-Praktisi, TNI AD, Tim Medis Puskesmas Bobotsari dan lain sebaginya. 
“     Alhamdulillah, acara ini mendapat respon yang baik dari berbagai pihak, dari semula target kita selaku panitia semula 100 orang peserta sampai akhirnya menjadi 127 orang peserta yang sangat antusias mengkuti kegiatan ini, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mensukseskan acara ini” ujar Ani Aprilia selaku Ketua Umum PAC IPPNU Kec. Bobotsari.
Ani Aprilia juga mengatakan, harapannya untuk para peserta diklatama mampu menyerap dan menerapkan berbagai materi-materi diberikan selama acara ini diterapkan dengan baik serta selalu mengobarkan semangat NU. (red)

0 komentar: