Ahmad Tohari : Pesona di Balik Trilogi Ronggeng Dukuh Parukh

         13 juni 1948 tepatnya di desa Tinggarjaya kecamatan Jatilawang , Banyumas menjadi saksi lahirnya seorang sastrawan kenamaan Indonesia Bernama Ahmad Tohari. Ahmad Tohari merupakan seorang sastrawan Indonesia yang menamatkan Pendidikan SMA nya di SMA n 2 Purwokerto dan ia pernah mengenyam bangku kuliah di Fakultas ilmu kedokteran di ibnu khaldun Jakarta , Fakultas Ekonomi Unsoed dan Fakultas ilmu sosial politik di Universitas Jendral Sudirman ( UNSOED ).
Di Kaki Bukit Cibalak merupakan debut pertamanya dalam menulis novel tahun 1977, kemudian di susul dengan Kubah ( 1980 ) lalu menerbitkan trilogi novelnya yang berjudul “ Ronggeng Dukuh Paruk h” , “Lintang Kemukus Dini Hari” ,dan “Jentera Bianglala” yang menuai sukses besar dan mendapat apresiasi baik oleh masyarakat dan novel trilogi ini telah di terbitikan dalam bahasa Jepang , Tiong Hoa , Belanda dan Jerman . Untuk edisi dalam bahasa Inggrisnya novel “ Ronggeng Dukuh Parukh”
ini di terbitkan oleh Lontar Foundation dalam satu buku yang berjudul “The Dancer” di terjemahkan oleh Rene T.A Lysloff .
Berikut ini daftar novel karya Ahmad Tohari yang lainnya :
  • Senyum Karyamin ( kumpulan cerpen tahun 1989 )
  • Bekisar Merah ( 1993 )
  • Lingkar Tanah Lingkar Air ( 1995 )
  • Nyanyian Malar ( kumpulan cerpen 2000 )
  • Belantik ( 2001 )
  • Orang Orang Proyek ( 2002 )
  • Rusmi Ingin Pulang ( kumpulan cerpen 2004 )
  • Ronggeng dukuh parukh edisi Banyumasan ( 2007 )
Beliau juga pernah mengikuti International Writing di Amerika Serikat ( 1990 ) dan mendapat hadiah sastra ASEAN ( 1995 ).
Di penghujung tahun 2011 kemarin nama beliau , kembali bersinar yaitu dengan di angkatnya trilogi novel Ronggeng dukuh parukh ke layar lebar yaitu di buatkan filmya yang berjudul Sang Penari. Tak hanya itu film ini juga mendapat apresiasi yang besar dalam masyarakat yaitu dengan di anugrahkannya sebagai film terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia tahun 2011 kemarin.

Prisa Nasution dan Oka Antara dalam Sang Penari 


     Sebuah kesempatan besar dapat berjumpa langsung dengan ahmad tohari dan mendapatkan tanda tangan langsung begitu pula ilmu dari beliau....
 wowww,,Tanda tangan langsung dalam pertemuan dalam penganugrahan lomba cipta cerpen " lelaki yang di beli " dan " pilar penyair "di stain purwokerto
ada yang mau...???


Para nominator lomba cipta cerpen nasional berfoto barenggg
                                     sayanggg,,,, gue lum nemu fhoto gue yang bareng beliau

Pokoknya sungguh sebuah kebanggaan tersendiri dapat berjumpa dengan beliau..

0 komentar: