Indonesia telah menggelar hajatan besar dalam pesta demokrasi untuk
memilih secara langsung sosok pemimpin yang di harapkan membawa perubahan yang
baik bagi negri ini. Berbagai nama dan sosok negeri ini bermunculan dan siap
untuk menjadi pemimpin negri ini. Masalah masalah yang ada dalam negeri ini
menjadi tantangan bagi mereka bagi yang siap dan pantas untuk menjadi pemimpin
negeri ini. Pendidikan, kemiskinan, ekonomi, kesejahteraan, budaya,korupsi
serta masalah lainnya adalah sekelumit masalah masalah yang ada dalam sebuah negara.
Lalu bagaimanakah sosok yang di nilai pantas dan dapat membawa perubahan yang
baik bagi negeri ini ?
Dalam hadis riwayat bukhari menyebutkan bahwa “Setiap
kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang
penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan bertanggung jawab atas mereka.
Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab
atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harta tuannnya dan dia bertanggung
jawab atasnya.” Dari hal itu dapat kita rumuskan bahwa sebagai manusia memang
memiliki kodrat sebagai pemimpin seorang dan juga sebagai orang yang dipimpin. Sedangkan seorang pemimpin
haruslah orang yang memiliki sikap dan jiwa leader
ship dalam dirinya yang mana mereka mampu mengayomi dan mengerahkan
masyarakatnya menuju hal yang baik dan dapat mempertanggung jawabkan ucapan
maupun tindakanya. Setiap tindakan dan ucapan seorang pemimpin haruslah di
pikirkan dengan matang sebelum ia dilaksanakannya. karena apa yang di lakukan
seorang pemimpin akan menjadi pusat perhatian dan perbincangan oleh
masyarakatnya. Masyarakat dalam hal ini akan menjadi pengawas (control) bagi seorang pemimpin dimana
apabila kebijakan yang di anggap baik ataupun bagus dari seorang pemimpin
mereka akan memberikan aspirasi yang baik pula, begitun bila terjadi sebaliknya
jika seorang pemimpin mempunyai tindakan, ucapan, tingkah laku ataupun
kebijakan yang semena mena maka respons masyarakatpun akan berkurang dan hal yang
lebih parah seorang pemimpin itu akan di copot dari jabatannya. Semua hal itu
dapat disimpulkan bahwa pemimpin haruslah mempunyai program atau visi yang
jelas sehingga dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi masyarakatnya.
Hal lain yang penting bagi seorang pemimpin di Indonesia
adalah tahu akan seluk beluk sejarah negaranya dan paham akan makana makna yang
terkandung dalam dasar negaranya. Dengan kata lain setia pada dasar negara
yaitu Pancasila dan undang undang dasar 1945. Hal itu berlaku agar seorang
pemimpin mampu mengambil kebijakan berdasarkan ideologi dan dasar negaranya
agar kebijakannya selaras dengan tujuan atau cita cita yang terkandung dalam
dasar negara pancasila. Dewasa ini kondisi masyarakat kita mulai dan kurang
paham dengan hal itu semua. Berbagai aspek aspek dalam kehidupan yang
seharusnya sesuai dengan makna yang terkandung dalam pancasila namun pada
kenyataanya mereka sudah mengkapitalisme berbagai aspek kehiduan. Dalam hal ini
kapitalisme merupakan suatu paham yang menyakini bahwa yang mempunyai modalah
(pemilik modal) bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan atau
keinginananya. Adanya kapitalisme di berbagai aspek kehidupan masyarakat ini
menjadi penanda larinya masyarakat dari realita adanya makna pencasila. Contoh
adanya kapitalisme dalam masyarakat seperti : di dalam dunia pendidikan semakin mahalnya sekolah demi
kepentingan pribadi merupakan contoh dari kapitalisme dalam dunia pendidikan.
Contoh konkritnya adalah Kasus penyogokan atau menyuap untuk dapat bersekolah
di sekolah ternama sesuai keinginannya. Masyarakat sekarang cenderung melakukan
apa apa atau sesuatau dengan menyangkutpautkan uang demi kepuasan pribadi atau
golongan. Mereka beranggapan yang punya uang atau modallah yang bisa melakukan
apa saja sesuai keinginannya. Pancasila yang memili lima sila yang berbunyi : ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat
dalam kebijaksanaan perwakilan, serta keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.
merupakan sebuah dasar yang dimana didalam pancasila mencerminkan tata cara
berkehidupan yang baik dan tujuan maupun cita cita dari negara Indonesia itu
sendiri. Adanya kapitalisme merupakan penyimpangan terhadap pancasila. Seorang
pemimpin harus tau akan dasar negaranya tersebut dan dapat mengembalikan
penyimpangan yang lari dari realita
adanya pancasila seperti kapitalismae untuk menjadi masuk atau mengilhami
kembali pancasila dalam berbagai aspek di kehidupannya. Di harapkan seorang
pemimpin nanti akan menjadi revisioner dalam masyarakat dalam hal itu dan
seorang pemimpin harus tau akan sejarah negaranya sebagai bentuk kecintaan
kepada negara serta dapat memahami bentuk negara serta menghormati kepada
mereka atau pemimpin pemimpin yang telah memimpin terlebih dahulu dalam sebuah
negara. Adanya pancasila,
UUD 1945 sebelum amandemen, NKRI, Bhineka Tunggal Ika Bendera merah putih dan
Bahasa Indonesia. Haruslah Segenap warga bangsa di negeri ini harus komitmen untuk
mengamalkannya dalam kehidupan bermasyaraka, dan
Manakala tidak rasanya akan sulit bagi bangsa ini untuk bangkit dari
keterpurukannya,untuk menjadi ke
arah yang lebih baik disebabkan
segenap elemen bangsanya telah kehilangan jati diri sebagai manusia indonesia,
dan ketujuh pilar tadi adalah merupakan jati diri bangsa Indonesia. Jadi seorang pemimpinnya harus mampu mengembalikan
kembali jati diri negaranya dan menggaungkannya di mata dunia. Karena apa jati
diri bangsa merupakan identitas dari suatu bangsa. Pemimpin baru nantinya dapat
memiliki program program yang baru, jelas dan fresh demi mewujudkan jati diri
bangsa.
Tak dipungkiri ketika kita berbicara masalah "pemimpin"
logika sederhana kita akan berkata tentang kesempuranaan, loyalitas, kemampuan,
dan lain-lain. Loyalitas menunjukkan apakah seseorang itu merasa punya
tanggung jawab lebih atau tidak, karena seorang pemimpin tak akan menjadi
pemimpin yang baik sebelum ia berani mengorbankan sesuatu untuk organisasi atau
kelompok yang dipimpinnya. Di sini pemimpin harus siap untuk menaggung hal yang
terbaik ataupun yang terburuk yang terjadi dalam kebijakaanya baik secara
mental maupun Psikis. Siap berkorban
dalam segi waktu, perasaan, keluaraga bahkan hal hal yang ranah privat atau
privasi bisa menjadi bahasan yang harus
di korbankan. Berbicara mengenai kemampuan seorang pemimpin haruslah memiliki
kemampuan untuk memahami karakter masyarakatnya dan mampu menampung aspirasi
masyarakatnya baik permasalahan yang terjadi dalam masyarakatnya ataupun
masukan dan kritikan yang tertuju padanya. Pemimpin harus sabar dan memiliki
jiwa sebagai konselor untuk menghadapi sebagai permasalahan yang terjadi. Tidak
hanya itu saja seorang pemimpin juga harus bisa mentransfer emosi positif atau
motivasi kepada masyarakatnya tentang aturannya secara cepat dan tepat sasaran.
Serta seorang pemimpin harus Mengenal medan, ketika seseorang sudah menjadi
pemimpin, artinya dia telah keluar dari zona aman dari suatu kelompok, otomatis
akan banyak rintangan yang akan ia hadapi kedepannya. Setidaknya, ketika
seseorang telah mengenali masalah maka kemenangan awal telah ia dapatkan
tinggal menjalaninya. Dan menghadapi mimpi dan tantangan yang ada dalam
masyarakatnya. Pemimpin Indonesia baru di harapkan menampilkan goresan warna
baru dalam sisi kelam hitam putih di Indonesia.
0 komentar: